4:45 AM
adhamcorner
,
1 Comment
Asuransi
Syariah kini semakin berkembang. Sejak diperkenalkan di Indonesia pada
1994, hingga saat ini jumlah industri asuransi syariah mencapai 39
perusahaan dengan ratusan cabang tersebar di seluruh Indonesia. Kendati
demikian, pangsa pasarnya yang masih dibawah lima persen, dipastikan
akan terus berkembang di masa depan.
Muhammad
Syakir Sula, praktisi sekaligus konsultan asuransi syariah,
menjelaskan, melihat pertumbuhannya yang demikian pesat, Indonesia
berpotensi menjadi kiblat asuransi syariah dunia. Hal ini dikarenakan
dukungan dan potensi yang sangat besar yang dimiliki Indonesia. Dengan
jumlah penduduk yang mencapai 85 persen lebih umat Islam dari 230 juta
jiwa, merupakan pangsa pasar terbesar di dunia bagi industri asuransi
syariah.
4:26 AM
adhamcorner
,
0
Comments
Salah seorang menteri mengungkapkan rasa syukur atas masuknya 10
perusahaan Indonesia, 6 diantaranya adalah perusahaan plat merah, dalam
kategori 2000 perusahaan paling untung di dunia versi Forbes. Tiga
perusahaan berperingkat tertinggi tersebut semuanya adalah perbankan,
lebih tepatnya lagi perbankan ribawi.
Pertanyaannya, lantas apanya yang
disyukuri?
4:22 AM
adhamcorner
,
0
Comments
Guru marketing Hermawan Kartajaya sudah beberapa lama bergaul dengan
praktisi keuangan syariah. Ia mulai fasih mengatakan ajaran Islam
sebagai rahmatan lil alamin. Beragama Katolik, Hermawan malah berniat
ikut dalam mengembangkan nilai marketing Islami. Berikut petikan
wawancara sesaat setelah peluncuran buku Sharia Marketing di Jakarta
pekan lalu.
Sebetulnya apa beda marketing syariah dan konvensional?
4:03 AM
adhamcorner
,
0
Comments
Siapa yang tidak mengenal pepatah
berbahasa Arab ini “Man Jadda Wa Jada”. Terlebih lagi ketika
sepenggal kalimat ini menjadi jargon dalam film negeri 5 menara yang
tayang serentak tanggal 1 Maret 2012 di bioskop tanah air. Ya, sepenggal
kalimat inspiratif yang mampu memberikan semangat dalam meraih
cita-cita dan impian. “Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan
berhasil”. Namun dapat dipastikan saya tidak akan hadir di bioskop
untuk menontonnya. Mengapa? karena di kota tempat saya tinggal memang
belum memiliki gedung bioskop. Kasihaaaan deh……!!!
4:02 AM
adhamcorner
,
0
Comments
1. A K A D
Asuransi Syariah
Asuransi Syariah mempunyai akad Syariahi (tolong menolong untuk memberikan santunan perlindungan atas musibah yang akan datang.
Asuransi Konvensional
Asuransi Konvensional mempunyai akad Tabaduli (jual beli atas resiko
yang dipertanggungkan) atau akad muawwadah yaitu suatu perjanjian dimana
pihak yang memberikan sesuatu kepada orang, berhak menerima penggantian
dari pihak yang diberinya
4:01 AM
adhamcorner
,
0
Comments
At- Takaful (Tolong-Menolong)
Istilah lain yang sering digunakan untuk asuransi syariah adalah Takaful. Kata Takaful berasal dari
takafala-yatakafalu, yang secara etimologis berarti menjamin atau saling menanggung. Kata Takaful
[1]
sebenarnya tidak dijumpai dalam al-Quran. Namun demikian, ada sejumlah
kata yang seakar kata dengan Takaful, seperti dalam surat Thahaa (QS.
20:40):
Idz tamsyi ukhtuka fataquulu hal adullukum `ala mayyak fuluhu artinya
: ketika saudara yang perempuan berjalan lalu berkata kepada fir`aun:”
bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang memeliharanya”. Pengertian
memelihara manusia dalam hal ini adalah bayi Musa.
Yakfulu dapat juga diartikan menjamin seperti dalam surat an-Nisaa (QS 4:85)
waman yasyfa` syafa`atan sayyiatan yakun lahuu kiflun minha
artinya :”barangsiapa yang memberi syafa`at (melindungi hak-hak orang
dari kemudharatannya) yang buruk, niscaya ia akan memikul (resiko)
bahagian daripadanya”. Secara istilah, menurut KH Latif Mukhtar,MA
[2] mungkin istilah Takaful berasal dari
fikrah atau konsep Syekh Abu Zahra,seorang
faqih di Mesir yang menulis buku
al-Takaful al-Ijtimaa`i fi al-Islam (
social security in Islam atau jaminan social dalam Islam).
5:49 PM
adhamcorner
,
0
Comments
Marketing Bahlul VS Marketing Syariah
Salah satu workshop yang lagi
trend
diikuti para exekutive Lembaga Keuangan Syariah saat ini adalah
workshop “Marketing Bahlul VS Marketing Syariah”. Mereka penasaran
ingin tau apa sih yang termasuk “marketing bahlul”, cara-cara marketing
yang dilarang dalam syariah dan bagaimana marketing yang islami.
Syakir
Sula penulis buku “Marketing Bahlul” dan juga penulis buku “Marketing
Syariah” mengemas dalam satu workshop yang sangat menarik. Pengalaman
Syakir Sula belasan tahun sebagai direktur marketing di berbagai
perusahaan syariah menjadikan peserta seolah olah sedang mengikuti
“napak tilas” kebahlulan dalam dunia marketing. “Gila, gue ga’ nyangka
kalau se gila gitu dunia marketing” kata salah satu peserta.